Langsung ke konten utama

Postingan

Rangkuman dan Refleksi Apresiasi Terhadap Teater Nusantara

Rangkuman Karya Seni Teater Nusantara Karya seni teater Nusantara dapat diartikan sebagai seni teater yang tumbuh subur di daerah-daerah seluruh Nusantara. Seni teater Nusantara tumbuh seiring dengan tingkat perkembangan masyarakat di daerah setempat yang memiliki berbagai corak dan keunikan yang khas. Seni teater Nusantara melingkupi teater daerah (tradisional) . dan teater nontradisional. Sebenarnya perbedaan di antara keduanya terdapat pada bentuk keterikatannya. Jika teater tradisional masih terikat pada aturan tradisi daerah masing masing, teater nontradisional sudah melepaskan diri dari ikatan tersebut. Bentuk keterikatan teater tradisional terhadap tradisi dapat kita lihat dalam hal kostum, panggung, jalinan lakon, dan jumlah pemainnya. Jenis seni tetaer yang diklasifikasikan ke dalam teater tradisional adalah Randai, Wayang Orang, Ketoprak, Topeng Banjet, dan Mamanda. Sementara itu, Geusan Ulung, Malin Kundang, dan Samaindra merupakan beberapa contoh seni teate

Merancang Pertunjukan Seni Teater Nusantara

Merancang Pertunjukan Seni Teater Nusantara Segala sesuatu yang akan dipertunjukkan tentunya harus memiliki perencanaan dan persiapan yang matang. Begitu pun dengan pertunjukan seni teater. Persiapan dalam pertunjukan tetaer meliputi beberapa komponen, di antaranya lakon, tempat pertunjukan, pemain, penonton, dan naskah. Nah, di antara komponen tersebut, sekarang anda akan mempelajari tiga komponen, yaitu naskah, pemain, dan tempat pertunjukan. 1. Merancang dan Mempersiapkan Naskah Jika anda membaca artikel-artikel sebelumnya tentunya sudah bisa memahami dengan baik bahwa naskah merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah pertunjukan teater. Sebelum melakukan pertunjukan, anda harus mempersiapkan naskah. Naskah dapat menggunakan naskah yang sudah ada sebelumnya, mengadaptasi, ataupun membuatnya terlebih dahulu sesuai dengan tema yang akan dipertunjukkan. Jika kamu akan menulis naskah tersebut terlebih dahulu, berikut ini merupakan langkah-langkah yang harus kamu ikuti d

Mengekspresikan Diri melalui Karya Seni Teater

Mengekspresikan Diri melalui Karya Seni Teater Kegiatan mengekspresikan diri merupakan sebuah tindak lanjut dari mengapresiasi karya seni itu sendiri. Di dalam kegiatan mengekspresikan diri terdapat beberapa hal yang harus dipersiapkan. Hal yang perlu dipersiapkan itu adalah teknik bermain dan prinsip yang haus diterapkan ketika mengekspresikan diri dalam karya seni teater . Apa saja teknik dan prinsip yang harus dikuasai sebelum bermain teater? Apa saja hal yang harus dilakukan ketika kamu akan menggelar pertunjukan seni teater? Yuk, kita pelajari bersama dengan baik dalam bab ini. Dalam pembelajaran kali ini, diharapkan kamu dapat mengeksplorasi teknik olah tubuh,olah pikir, dan olah suara; merancang pertunjukan teater Nusantara. Selain itu, diharapkan kamu dapat menerapkan prinsip kerja sama dalam berteater dan menggelar pertunjukan teater Nusantara. Mengeksplorasi Teknik Olah Tubuh, Olah Pikir dan Olah Suara Pada bab sebelumnya, kamu sudah mengenal berbagai hal tent

Mengidentifikasi Teater Berdasarkan unsur-unsurnya

Mengidentifikasi Teater Berdasarkan unsur-unsurnya Seperti halnya seni yang lainnya, seni teater juga mempunyai berbagai unsur di dalamnya. Apa saja unsur-unsur yang ada dalam pertunjukan seni teater itu? Perhatikan dengan saksama uraian berikut ini. a. Lakon Lakon dapat diartikan sebagai cerita yang dipertunjukkan. Lakon merupakan hal yang esensial dalam pertunjukan teater. Coba saja kamu bayangkan jika sebuah pertunjukan hanya ada pemainnya saja tanpa adanya lakon. Apakah hal tersebut akan dapat dinikmati sebagai sebuah drama atau pertunjukan teater? Sebaliknya, jika hanya ada lakon tanpa adanya pemain dan tempat, hal itu sama saja dengan menikmati sebuah drama dalam bentuk bacaan. b. Pemain Pemain adalah orang-orang yang memerankan tokoh cerita dalam pertunjukan teater. c. Tempat Tempat merupakan sebuah arena untuk melakukan pementasan teater. Biasanya pertunjukan ini menggunakan panggung sebagai tempat pertunjukan. Akan tetapi, ada juga pertunjukan

Periode Perkembangan Teater Nontradisional di Indonesia

Periode Perkembangan Teater Nontradisional di Indonesia Perkembangan teater nontradisional di Indonesia  dapat diklasifikasikan sebagai berikut. 1) Periode Opera Abdul Muluk Mengapa dikatakan periode Abdul Muluk? Karena pada zaman ini terdapat sebuah opera yang bernama Opera Abdul Muluk. Opera Abdul Muluk ini berisi cerita, pantun, dan syair berbahasa Melayu. Periode ini tidak mengalami perkembangan yang signifikan. Bahkan, opera ini dapat dikatakan mati. 2) Periode Pembenihan Pertama (1891) Seperti halnya periode sebelumnya, periode ini ditandai dengan adanya sebuah teater yang berbentuk orkes stambul. Orkes ini merupakan sebuah pertunjukan yang berbentuk opera atau drama musik. Cerita yang dibawa-kannya berupa kisah atau hikayat yang berasal dari Persia, seperti Seribu Satu Malam, Ali Baba, dan Abu Nawas. Selain cerita dari Persia, terkadang orkes stambul ini membawakan kisah dari Eropa dan India. Meskipun mengambil cerita atau kisah dari luar negeri, ceri
Copyright © Teater Seniman. All rights reserved.