Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Pementasan

Mementaskan Teater

MELAKSANAKAN PEMENTASAN Tibalah kita pada saat yang ditunggu-tunggu, yaitu puncak dari segala proses panjang nan melelahkan, yakni pementasan teater. Membuat pertunjukan teater adalah suatu proses dari tidak ada menjadi ada. Hal ini memerlukan kerja keras, baik fisik, psikis, maupun finansial. Namun, membuat pertunjukan teater juga sesuatu hal yang menyenangkan. Perencanaan yang matang dan proses produksi yang mantap telah kita jalani dan itu semua sudah merasuk ke tulang sumsum para penggiat seni teater. Tinggal menunggu eksekusi dari perencanaan dan proses, yakni sebuah pementasan teater. Banyak hal yang harus diperhatikan dalam eksekusi seni ini, misalnya semua orang yang terlibat dalam pertunjukan ini harus berkonsentrasi penuh, hindari kesalahan sekecil apapun, jangan meleset dari perencanaan dan proses yang telah dilakukan. Setiap bagian harus kompak dalam bekerja sama, hadapi eksekusi ini dengan riang hati agar mencapai hasil terbaik. Malam eksekusi atau malam pementas

Latihan Teknik, Dress rehearsal, Pementasan

Latihan teknik Latihan teknik merupakan proses pengenalan aktor dengan tata panggung, busana, tata suara, musik ilustrasi, tata cahaya, properti, dan yang lainnya. Latihan teknik biasanya dilakukan pada hari-hari terakhir menjelang pertunjukan. Latihan teknik secara khusus paling tidak seminggu sebelum pementasan dilakukan. Pertama adalah perlengkapan tangan (hand property). Segala hal yang disentuh atau digunakan oleh aktor harus segera mungkin dilatihkan agar menjadi kebiasaan. Kedua adalah tata panggung. Meskipun tidak komplet, latihan dengan tata panggung atau skeneri atau set dekorasi perlu dilakukan secara mendalam. Terutama dengan benda-benda yang akan digunakan atau disentuh oleh aktor, misalnya kursi, meja, pintu, vas bunga, lukisan dinding, dan lain sebagainya. Jika dalam proses latihan benda-benda tersebut belum bisa dihadirkan, maka bisa diganti dengan benda lain yang menyerupai. Ketiga adalah tata busana. Latihan dengan busana ini sangat bermanfaat bagi para aktor

Proses Pementasan Teater, Membaca Teks, Menghafal, Merancang Blocking

Proses Pementasan Teater Sutradara membimbing para aktor selama proses latihan. Untuk mendapatkan hasil terbaik, sutradara harus mampu mengatur para aktor mulai dari proses membaca naskah lakon hingga materi pentas benar-benar siap untuk ditampilkan. Kunci utama dari serangkaian latihan adalah kerja sama antara sutradara dan aktor serta kerja sama antaraktor. Sutradara perlu menetapkan target yang harus dicapai oleh aktor melalui tahapan latihan yang dilakukan. Oleh karena itu, penjadwalan latihan perlu dibuat. Dengan melaksanakan latihan sesuai jadwal, maka aktor dituntut kedisiplinan untuk memenuhi target capaian. Jadwal ini juga bisa digunakan sebagai acuan kerja penata artistik, sehingga ketika sesi latihan teknik dilangsungkan pekerjaan mereka telah siap. 1. Membaca Teks Tahap awal latihan teater adalah membaca. Sutradara membacakan naskah lakon secara keseluruhan kepada aktor, kemudian menjelaskan maksud dari lakon tersebut. Pada sesi ini, aktor boleh bertanya kepada

Langkah-Langkah Persiapan Pementasan Teater

Merencanakan Pementasan Teater Tahap Perencanaan A. Memilih Naskah Naskah adalah karangan yang berisi cerita atau lakon. Dalam naskah tersebut termuat nama-nama dan lakon tokoh dalam cerita, dialog yang diucapkan para tokoh, dan keadaan (set) panggung yang diperlukan. Bahkan terkadang juga dilengkapi penjelasan tentang tata busana, tata lampu, dan tata suara (musik pengiring). Naskah yang kita pilih harus sesuai keadaan kita, artinya kemampuan kita dalam merealisasikannya di atas pentas. Pertimbangan teknis pertama adalah jumlah tokoh dalam naskah apakah sesuai dengan jumlah personil kelompok kita. Pertimbangan selanjutnya adalah kemampuan kita dalam mewujudkan artistiknya di atas pentas. Naskah lakon bisa kita gunakan naskah standar yang sudah ada atau kita buat yang baru hasil karya kita sendiri. Dalam memilih naskah lakon harus mempertimbangkan nilai-nilai sebagai berikut. Nilai filosofi, bahwa naskah lakon yang dipilih harus memberikan suatu perenungan pikiran
Copyright © Teater Seniman. All rights reserved.