Langsung ke konten utama

Penulisan Drama, Jenis Sajian, Unsur Naskah Drama, Judul Cerita, Sinopsis, Jumlah Pemain

Penulisan drama berdasarkan jenis sajian


Bagaimana bentuk dramatik sebuah lakon itu. Apa yang dikandung dalam jalinan perasaan yang menunjang cerita. Dari situ kita akan mengetahui sifat-sifat dramatiknya, yang menjadi pedoman dalam mengklasifikasikan jenis sajian.
  • Tragedi, kita biasa menyebutnya dengan cerita dukacita. Tokoh utama dalam lakon tragedi di akhir cerita biasanya mengalami kesengsaraan dan kematian yang tragis. Lakon tragedi seperti roman yang mengungkapkan pencarian manusia terhadap rahasia kehidupan abadi dan pertahanan terhadap kekuatan jahat untuk mendapatkan identitas sekaligus semangat hidup, meskipun untuk mendapatkannya melalui berbagai pengorbanan.
  • Komedi adalah lakon lucu dan menggelitik yang biasanya berakhir dengan kebahagiaan. Lakon komedi adalah lakon yang mengungkapkan cacat dan kelemahan sifat manusia dengan cara yang lucu sehingga para penonton bisa lebih menghayati kenyataan hidupnya. Tokoh dalam lakon komedi ini biasanya adalah orang-orang yang lemah, tertindas, bodoh, dan lugu sehingga identifikasi penonton terhadap tokoh tersebut bisa ditertawakan dan dicemoohkan. Peristiwa menertawakan tokoh yang dilihat ini sebenarnya menertawakan kelemahan dan kekurangan yang ada dalam dirinya.
  • Drama adalah salah satu jenis lakon serius dan berisi kisah kehidupan manusia yang memiliki konflik yang rumit dan penuh daya emosi tetapi tidak mengagungkan sifat tragedi.

  • Satire adalah lakon yang mengemas kebodohan, perlakuan kejam, kelemahan seseorang untuk mengecam, mengejek bahkan menertawakan suatu keadaan dengan maksud membawa sebuah perbaikan. Lakon satir hampir sama dengan komedi tetapi ejekan dan sindiran dalam satire lebih agresif dan terselubung. Sasaran dari lakon satire adalah orang, ide, sebuah institusi atau lembaga maupun masalah sosial yang menyimpang.
  • Melodrama adalah lakon yang isinya mengupas suka duka kehidupan dengan cara yang menimbulkan rasa haru kepada penonton. Lakon ini sangat sentimental dengan tokoh dan cerita yang mendebarkan hati dan mengharukan perasaan penonton. Tokoh-tokoh dalam melodrama adalah tokoh biasa dan tidak ternama, serta bersifat stereotip. Jadi, kalau tokoh tersebut jahat maka seterusnya tokoh tersebut jahat dan tidak ada sisi baiknya, sedangkan kalau tokoh tersebut adalah tokoh pahlawan maka tokoh tersebut menjadi tokoh pujaan yang luput dari kekurangan dan kesalahan serta luput dari tindak kejahatan.
Kita bisa menulis drama dalam satu babak dengan bentuk-bentuk yang disebutkan di atas, hal ini tergantung pada apa yang akan kita sampaikan kepada pembaca atau penonton. Pada zaman sekarang ini, orang cenderung menyukai teater yang tampil dengan bentuk bahasa lirik musik yang dinyanyikan dan lebih suka menyajikannya dalam bentuk komedi.


Unsur yang Harus Ada Pada Naskah Drama

  1. Judul Cerita. Judul cerita merupakan inti dari naskah drama yang akan dipertunjukkan. Seorang penulis naskah drama harus memperhitungkan ketertarikan penonton dengan judul naskah drama yang dibuat. Judul yang tidak menarik akan membuat penonton enggan mendatangi pertunjukan.
  2. Sinopsis. Sinopsis adalah ringkasan cerita di dalam naskah drama, Sinopsis perlu dibuat untuk membantu kru pementasan mempersiapkan segala hal terkait dengan pertunjukan.
  3. Jumlah Pemain. Untuk naskah drama, sebaiknya memperhatikan jumlah pemain yang akan terlibat dalam pertunjukan drama atau teater. Dalam pertunjukan drama menggunakan media teater, maka jumlah pemain sangatlah penting untuk diperhatikan mengingat terbatasnya ruang (panggung) yang tersedia.
  4. Penggambaran Setting atau Latar. Dalam membuat naskah drama, harus digambarkan setting atau latar (tempat peristiwa) berlangsung. Hal ini terlihat di awal naskah tersebut ditulis. Penggambaran latar ini perlu untuk memudahkan sutradara ataupun pemain menyesuaikan pertunjukan drama yang akan dimainkan. Hal ini akan terkait penataan panggung atau set dekorasinya.
  5. Petunjuk Lakon. Petunjuk lakon adalah salah satu hal penting yang harus diperhatikan oleh seorang penulis naskah drama. Petunjuk lakon ini hampir sama dengan penggambaran latar pada awal cerita, tetapi petunjuk lakon terdapat pada semua bagian dalam naskah drama. Petunjuk lakon ini memudahkan pemain untuk melakukan adegan peradegan.
Postingan Terbaru

Komentar

Copyright © Teater Seniman. All rights reserved.