Olah Suara atau Vokal
Dalam bermain teater, vokal seorang aktor mempunyai peranan yang penting, karena digunakan sebagai sarana komunikasi yang berwujud dialog. Dialog itu salah satu daya tarik dalam membina konflik-konflik dramatik. Kegiatan berdialog ini menjadi ciri khas dari teater.
Selain itu, dalam dialog banyak terdapat nilai-nilai yang bermakna. Jika lontaran dialog tidak sesuai dengan naskah, nilai yang terkandung dalam naskah tidak dapat dikomunikasikan kepada penonton. Hal ini merupakan kesalahan fatal bagi seorang pemain teater.
Ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh seorang pemain teater tentang fungsi ucapan, yaitu sebagai berikut.
Selain itu, dalam dialog banyak terdapat nilai-nilai yang bermakna. Jika lontaran dialog tidak sesuai dengan naskah, nilai yang terkandung dalam naskah tidak dapat dikomunikasikan kepada penonton. Hal ini merupakan kesalahan fatal bagi seorang pemain teater.
Ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh seorang pemain teater tentang fungsi ucapan, yaitu sebagai berikut.
- Ucapan yang dilontarkan bertujuan untuk menghidupkan kata dari teks lakon kepada penonton.
- Memberi arti khusus pada kata-kata tertentu melalui modulasi suara.
- Memuat informasi tentang sifat dan perasaan peran atau tokoh, misalnya umur, kedudukan sosial, kekuatan, kegembiraan, putus asa, marah, dan sebagainya.
- Mengendalikan perasaan penonton.
- Memberi suasana dan melengkapi variasi.
Latihan vokal atau olah suara juga harus melalui tahapan-tahapan, yaitu sebagai berikut.
Pemanasan
Pemanasan berfungsi untuk mengendorkan otot-otot organ produksi suara. Pemanasan dalam olah suara diawali dengan senam wajah, senam lidah, senam rahang, dan seterusnya.
1) Senam wajah
1) Senam wajah
Senam ini dilakukan dengan cara menggerakkan bagian-bagian dan atau otot-ototyang ada di wajah kita, misalnya dahi dikerutkan ke atas, mengarahkan otot-otot wajah ke kanan, ke kiri, dan ke bawah, membuka mulut selebar mungkin, mengatupkan bibir dan mengarahkan ke depan sejauh mungkin, mengatupkan dan memutar searah jarum jam, dan lain sebagainya.
2) Senam lidah
Seperti halnya senam wajah, kita akan menggerakkan lidah secara maksimal, misalnya, menjulurkan lidah sejauh mungkin dan memutarnya, mengucapkan errrr... errrr... berulang-ulang atau mengucapkan dengan cepat: fud ... fud ... fud ... fud ... fud ... dah ... fud ... fud ... fud ... fud ... fud... dah .... secara berulang-ulang.
3) Senam rahang bawah
2) Senam lidah
Seperti halnya senam wajah, kita akan menggerakkan lidah secara maksimal, misalnya, menjulurkan lidah sejauh mungkin dan memutarnya, mengucapkan errrr... errrr... berulang-ulang atau mengucapkan dengan cepat: fud ... fud ... fud ... fud ... fud ... dah ... fud ... fud ... fud ... fud ... fud... dah .... secara berulang-ulang.
3) Senam rahang bawah
- Gerakkan rahang bawah dengan cara membuka dan menutup.
- Gerakkan rahang bawah ke kiri dan kanan secara bergantian.
- Gerakkan rahang bawah ke depan dan ke belakang secara bergantian.
- Gerakkan rahang bawah melingkar sesuai dengan arah jarum jam dan ke arah sebaliknya.
- Ucapkan dengan riang, ceria, gembira dan rileks: da ... da ... da ... da ... da ... da ... kemudian la ... la ... la ... la ... la ... la .... Latihan ini bisa dengan huruf konsonan yang lain yang digabung dengan huruf vokal a.
4) Latihan tenggorokan
- Ucapkan lo ... la ... le ... la ... lo ...-lo ... la ... le ... la ... lo ...-lo ... la ... le... la ... lo .... Lakukan latihan ini dengan santai, semakin lama semakin keras tetapi tenggorokan tidak boleh teggang.
- Nyanyikan dengan tenggorokan tetap terbuka: la... la... la... la ... Iaf...-la ... la... la ... la ... los ...-la ... la ... la ... la ... lof....
5) Berbisik
- Lafalkan huruf vokal (a i u e o) tanpa mengeluarkan suara. Dalam latihan ini, yang diutamakan adalah kontraksi otot-otot bibir, wajah, dan rahang.
- Lafalkan huruf c... c/... r...s... t... tanpa mengeluarkan suara. Latihan ini juga berfungsi untuk melenturkan lidah.
- Lafalkan huruf konsonan dengan tanpa mengeluarkan suara.
- Lafalkan kata dan kalimat pendek tanpa mengeluarkan suara. Latihan ini diutamakan pengejaan tiap suku kata, baik dalam kata maupun dalam kalimat.
6) Mengerik dan bergumam
Fungsi mengerik dan bergumam adalah sebagai pemanasan organ produksi suara. Tahap latihan mengerik dan berguman adalah sebagai berikut:
- Tarik napas dengan cara mengerik, tahan, dan embuskan dengan cara bergumam. Fokus gumaman ini pada rongga dada. Rasakan getaran (mungkin terasa geli dan gatal) antara rongga hidung dan tenggorokan. Rasakan getaran pada rongga dada pada waktu kita bergumam.
- Tarik napas dengan cara mengerik, tahan, dan embuskan dengan cara bergumam. Fokus gumaman ini pada batang tenggorokan atau trakea. Rasakan getaran pada batang tenggorokan pada waktu kita bergumam.
- Tarik napas dengan cara mengerik, tahan, dan embuskan dengan cara bergumam, fokus gumaman ini pada rongga hidung atau nasal. Rasakan getaran pada rongga hidung pada waktu kita bergumam, biasanya ujung hidung akan terasa gatal.
7) Bersenandung
Fungsi latihan bersenandung adalah untuk pemanasan organ produksi suara sekaligus untuk melatih penguasaan melodi.
- Tarik napas, tahan, dan embuskan sambil bersenandung. Lakukan latihan ini mulai dari nada rendah sampai nada yang tinggi, misalnya dengan suku kata na disenandungkan sesuai dengan tangga nada {do, re, mi, fa, sol, la, si, do). Lakukan sebanyak delapan kali pengulangan.
- Tarik napas, tahan, dan embuskan sambil bersenandung dengan tidak sesuai tangga nada.
Komentar
Posting Komentar